Penyaluran Emosi Lewat Doa dan Meditasi
Oleh Writer, 19 Mei 2020
Beberapa waktu lalu aku berdiskusi dengan seorang teman yang berprofesi sebagai seorang psikolog. Awalnya kami mendiskusikan sebuah buku dengan genre self help. Di buku tersebut dibahas mengenai apa yang bisa dilakukan untuk memotivasi diri khususnya ketika diri sedang merasa low atau demotivasi. Motivasi memang berkaitan erat dengan kondisi psikis seseorang dan kondisi psikis ini bisa dipengaruhi salah satunya oleh keadaan seseorang. Ada kala seseorang mengalami berbagai kebahagiaan, ada kala seseorang mengalami kesedihan, ada kala seseorang mengalami kekecewaan, dan berbagai emosi lainnya. Ini adalah wajar ketika kita merasakan berbagai emosi dari hal-hal yang kita alami. Dalam sebuah buku self help disebutkan bahwa kita bagaikan langit dan emosi-emosi yang muncul bagaikan hujan, petir, terik, atau teduhnya. Semua hal tersebut memang akan menghiasi langit tapi langit akanlah tetap tenang karena hujan dan kawan-kawannya memang datang silih berganti.
Kemudian kami juga berdiskusi apa yang bisa dilakukan jika kita merasakan emosi tertentu? Ternyata salah satu yang bisa dilakukan adalah meditasi. Dalam meditasi ini kita benar-benar merasakan diri kita, nafas, detak jantung, denyut nadi, intinya coba untuk merasakan yang melekat pada tubuh ini. Coba untuk membawa diri pada state relax, bila membantu kalian juga bisa memakai musik instrumen yang menenangkan untuk mengoptimalkannya. Lalu bayangkan atas apa yang sudah diri lalukan, lalu lakukan self talk pada diri. Bisa dengan meminta maaf pada diri sendiri jika selama ini misalnya sudah terlalu keras pada diri, dan lakukanlah berbagai dialog dengan diri sendiri. Kegiatan ini mungkin bisa membawa emosi yang lebih, karena ternyata emosi butuh disalurkan. Dan lewat kegiatan ini emosi bisa tersalurkan bukan dipendam.
Bagi kalian yang Muslim sebenarnya proses seperti ini adalah juga proses berdoa kepada Allah. Bisa ketika kita berdoa selepas melakukan salat atau memang mengambil waktu khusus saja untuk berdoa. Curahkan apa yang engkau rasakan kepada Allah, komunikasikan perasaan-perasaan yang sedang dirasa kepada Nya. Dan akhiri momen ini dengan memanjatkan doa kepada Allah. Kalau musik instrumen mungkin bisa mengoptimalkan meditasi. Berdoa justru lebih terasa khusuk jika dalam keadaan hening. Dalam hening engkau bisa merasakan dirimu dengan lebih nyata. Karenanya bagi umat Muslim ada waktunya salat malam di sepertiga malam. Di sepertiga malam ini doa-doa kita akan lebih ‘terasa’ bagi diri.
Setelah proses meditasi dan berdoa ini kalian lakukan, coba rasakan bagaimana perasaan kalian setelahnya. Apakah terasa ada emosi yang sudah tersalurkan? Lega adalah salah satu indikatornya. Ketika emosi sudah tersalurkan seseorang dapat merasa lega setelahnya.
Semoga informasi ini bermanfaat ya!
Artikel Terkait
Artikel Lainnya