Merayakan Hari Raya Idul Fitri di Masa Pandemi

Oleh Writer, 20 Mei 2020
Libur lebaran telah tiba, libur tahunan menjelang hari raya idul fitri kini sudah dimulai. Ini berlaku untuk para pelajar dan mahasiswa. Walaupun sekolah sudah dua bulan ini memang dilakukan dari rumah melalui belajar online, namun kali ini memang sudah tidak ada kegiatan belajar menjelang hari lebaran. Sedangkan untuk para pekerja, libur ini tergantung dengan kebijakan perusahaan masing-masing.

Lebaran sudah tinggal menghitung hari. Lebaran kali ini adalah lebaran yang luar biasa, lebaran yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kalau kita coba lihat, lebaran memiliki berbagai tradisi ya. Mulai dari mudik, silaturahmi, berbagi THR (tunjangan hari raya), membuat kue lebaran, makan ketupat lebaran, takbiran keliling, membeli baju lebaran, dan tampaknya masih ada lagi tradisi-tradisi lainnya. Tradisi-tradisi ini bisa beragam tergantung daerahnya masing-masing. Tapi dari tradisi ini tampak benang merahnya. Ya, benang merahnya adalah kebersamaan. Rasanya hampir semua tradisi melibatkan bukan hanya diri sendiri, pasti ada orang lain dalam tradisi tersebut.

Tahun ini tampaknya akan ada berbagai penyesuaian dalam melakukan tradisi-tradisi tersebut. Seperti yang kita ketahui, di masa pandemi ini mudik masih belum diperbolehkan. Lantas bagaimana bisa bersilaturahmi? Silaturahmi tentulan tetap berjalan, namun kali ini kita menggunakan media online atau telepon. Voice call, video call, atau e-conference tampaknya akan menjadi banyak pilihan orang untuk saling bersilaturahmi di lebaran tahun ini. Tampaknya untuk lebaran kali ini perlu disiapkan anggaran untuk kuota internet dan pulsa telepon.

Membuat kue dan hidangan lebaran adalah tradisi yang aman masih bisa dilakukan. Hanya saja biasanya kita menyiapkan makanan ini untuk dimakan bersama-sama dengan kelaurga besar, kini tampaknya dinikmati oleh keluarga inti saja. Saling mengirimkan makanan mungkin bisa menjadi salah satu alternatif jika kalian ingin tetap bisa saling mencicipi makanan. Tapi pikirkan bagaimana cara mengirim makanan yang aman. Jika makanan kering sepeti kue lebaran mungkin masih bisa dikirim lewat berbagai jasa ekspedisi. Dengan catatan ini dilakukan sebelum lebaran tentunya, karena biasanya jasa eskpedisi juga ada libur lebarannya. Catatan tambahan lagi, perlu pengemasan yang super aman untuk mengirim kue lebaran yang mungkin sangan rentan terhadap bantingan atau goncangan. Kalau kalian berada di kota yang sama, bisa juga saling mengirim makanan menggunakan jasa kurir.

Berbagi THR adalah tradisi yang mengalami penyesuaian juga tampaknya. Mendapatkan uang THR secara langsung tampaknya belum bisa dilakukan seperti dulu. Bisa jadi kini acara bagi-bagi THR dilakukan melalui transfer online? Tapi tentunya ini tergantung kepada para pemberi THR-nya ya.

Ada tradisi yang disesuaikan, namun memang ada tradisi lebaran yang belum bisa kita lakukan di tahun ini. Tapi, terlepas dari itu semoga di hari lebaran ini kita memperoleh makna lebaran di hati kita masing-masing.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

 
Copyright © SatuSisi.com
All rights reserved