
Mungkin terlaksananya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini merupakan respon atau sikap para tokoh Nasional yang sudah mulai gerah melihat kondisi bangsa dibawah kepemimpinan pemerintahan Jokowi.
Dalam Deklarasi Koalisi Selamatkan Indonesia tersebut yang dilaksanakan pada hari Minggu 2 Agustus 2020 hadir sejumlah tokoh seperti Said Didu, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun, akademisi Rocky Gerung, hingga eks Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.
Menurut penuturan Din Syamsuddin koalisi ini adalah merupakan gerakan moral untuk menyelamatkan Indonesia yang di perkuat oleh berbagai tokoh Nasional. KAMI juga adalah sebuah gerakan moral yang menyangkut semua elemen-elemen dan komponen bangsa lintas agama, suku profesi, kepentingan politik kita bersatu, kita bersama-sama sebagai gerakan moral untuk selamatkan Indonesia.
Din Syamsuddin juga menjelaskan bahwa bukan hanya nama-nama diatas saja yang mendukung gerakan ini, masih banyak lagi tokoh-tokoh Nasional lainnya yang tidak sempat hadir pada hari Minggu tersebut. Diantaranya ada nama besar seperti Gatot Nurmantyo, Rachmawati Soekarno Putri hingga Rizal Ramli. Tokoh-tokoh tersebut kemungkinan akan hadir di acara KAMI selanjutnya.
Begitu juga dengan ormas-ormas Islam yang juga sudah sepakat mendukung koalisi KAMI ini, bahkan koalisi KAMI ini didukung pula oleh ormas-ormas dari agama lain yang sudah menghubungi Din Syamsuddin sebelumnya dan ikut hadir pada acara tersebut.
Tokoh-tokoh ormas yang hadir dalam deklarasi tersebut diantaranya Abdullah Hehamahua, M.S. Ka’ban, Syahganda Nainggolan, Prof. Anthony Kurniawan, Prof. Rohmat Wahab, Ahmad Yani, Adhie M. Massardi, Moh. Jumhur Hiayat, Ichsanudin Noorsy, Hatta Taliwang, Habib Muhsin Al Atas, Tamsil Linrung, Eko Suryo Santjojo, Prof. Chusnul Mariyah dan Sri Bintang Pamungkas.
Dalam kesempatan itu Said Didu menyoroti masalah-masalah yang terjadi di Indonesia pada saat ini, ia mengkritik kebijakan pemerintah di sektor BUMN. Dia berharap BUMN mampu menjadi penyelamat ekonomi bangsa, bukan dipergunakan untuk kepentingan para elit dan penguasa negeri.
Pada kesempatan yang sama Refly Harun pun menuturkan pendapatnya bahwa pembentukan KAMI dilakukan lantaran pemerintah sudah gagal memenuhi hak konstitusional rakyat, yaitu melindungi, mencerdaskan dan mensejahterakan bangsa.
Karena jika pemerintah tidak bisa menjalankan tugasnya, maka alternatif yang muncul adalah partisipasi masyarakat, memang terkadang penguasa atau pemerintah itu tidak mampu menjalankan tugasnya. Oleh karena itu maka munculah alternatif lain salah satunya partisipasi warga masyarakat termasuk salah satu contohnya yaitu pergerakan atau Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Bagaimana Tryout Online Bahasa Inggris Dapat Membantu Meningkatkan Skor UTBK?
7 Maret 2025 | 309
FDT
Proses persiapan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) merupakan tahap yang sangat krusial bagi para calon mahasiswa di Indonesia. Salah satu bidang yang seringkali menjadi sorotan adalah ...
9 Jul 2024 | 886
FDT
Promosi produk merupakan salah satu langkah penting dalam strategi pemasaran untuk menarik perhatian calon konsumen. Namun, seringkali promosi yang dilakukan terasa monoton dan membosankan. ...
5 Alasan Mengapa Partai Keadilan Sejahtera Layak Dipertimbangkan sebagai Pilihan Anda!
9 Jul 2024 | 1080
FDT
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan salah satu partai politik yang memiliki basis massa yang kuat dan sudah terbukti mampu membawa perubahan di tingkat lokal maupun nasional. Berikut ...
Tips Cara Memilih Laptop Baru Sesuai Kebutuhan
4 Jun 2022 | 1419
FDT
Saat ini telah banyak laptop canggih beredar di toko-toko laptop offline maupun toko laptop online. ada laptop yang memiliki daya tarik bagus yang membuat orang tertarik ingin membelinya. ...
Mempersiapkan Tryout CPNS Daerah 2026 Melalui Tryout.id
15 Mei 2025 | 386
FDT
Persaingan dalam penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) semakin ketat setiap tahunnya. Terutama bagi CPNS Daerah 2026, persiapan yang matang menjadi hal yang sangat penting untuk ...
Dua Peran, Satu Tujuan: Sukses Kuliah Sambil Kerja
30 Jul 2024 | 593
FDT
Di era modern ini, semakin banyak anak muda yang berambisi meraih sukses dengan menjalani dua peran sekaligus: kuliah dan kerja. Menghadapi tantangan ini memerlukan manajemen waktu yang ...